Tanda tanda dehidrasi pada bayi
Tanda tanda dehidrasi pada bayi

7 Tanda Tanda Dehidrasi Pada Bayi, Berbahaya Bunda harus Waspada

Posted on

Sebelumtidur.com – Bunda pasti sedih banget kalau si kecil rewel atau nangis terus, terkadang banyak mitos yang dipercaya sebagai alasan bayi terus menangis. Ada hantu lah, atau ada yang mau meninggal. Tapi bund, bisa jadi dia kena dehidrasi, Bunda harus tau Tanda Tanda Dehidrasi Pada Bayi, Berbahaya Bunda Harus Waspada yaa.

Tanda tanda dehidrasi pada bayi biasanya tersamarkan yaa bund, Nahh kalau bunda tidak mengenali dengan jelas bisa jadi nyawa si kecil bisa terancam. Yaa saat dehidrasi cairan akan terus menerus berkurang jadi anak bisa kehabisan cairan dan tentunya berakibat fatal.

Dehidrasi pada anak bisa diketahui dengan mudah loo ternyata asalkan bunda peka yaa he hee, Ini bukan berarti meremehkan bunda yaa tapi emang kadang gejala dehidrasi ini tidak disadari dengan penuh, dan ketika anak dibawa ke dokter kondisinya sudah parah.

Tanda Tanda Dehidrasi Pada Bayi

Derajat dehidrasi pada anak berbeda beda juga, kekebalan tubuhnya juga berbeda. Dehidrasi ada yang ringan, sedang, dan berat. Ada anak yang tahan dengan dehidrasi ringan tapi ada pula anak yang langsung lemas saat terkena dehidrasi ringan.

Yukk bund, kita bahas langsung tanda tanda dehidrasi pada bayi,

1. Perhatikan kondisi si kecil secara umum

dehidrasi pada anak
Dehidrasi pada anak

Derajat dehidrasi pada anak berbeda beda sehingga gejala yang ditimbulkan juga berbeda. Jika anak diperhatikan secara keseluruhan bisa diidentifikasi derajat dehidrasinya.

Saat dehidrasi ringan anak masih sadar dan terus rewel, anak masih mau minum karena dia merasa kehausan. Berbeda dengan kondisi dehidrasi sedang.

Saat dehidrasi sedang anak masih rewel ditambah dengan dia terlihat gelisah, anak sudah tidak mau minum lagi, kadang kadang anak terlihat mengantuk tapi tidak sering.

Saat dehidrasi berat anak lebih banyak mengantuk, tertidur, lemas, berkeringat, dan kaki tangannya terlihat kebiru biruan. Pada kondisi ini anak bisa sampai kehilangan kesadarannya dan berlanjut bisa sampai koma.

2. Produksi air seni yang menurun

Air adalah zat yang mendominasi dalam tubuh manusia. Begitu pula dengan bayi, bayi pada kondisi normal akan sering mengompol dan air seni yang dikeluarka cukup banyak.

Kondisi tersebut berbeda saat bayi mengalami dehidrasi, bayi jarang buang air kecil, selain itu ketika buang air kecil warnanya semakin pekat dibarengi dengan bau yang menyengat. Pada kondisi dehidrasi berat anak sudah tidak mampu buang air kecil lagi.

Jika dilogika dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan, apa yang akan dikeluarkan kalau dirinya sendiri kekurangan cairan? Nahh perhatikan si kecil yaa bund.

3. Bayi menangis tapi tidak mengeluarkan air mata

Air mata bisa menjadi indikator jumlah cairan dalam tubuh. Anak menangis sudah biasa tapi kalau dia menangis dan tidak mengeluarkan air mata, padahal dia benar benar menangis bisa jadi dia terkena dehidrasi.

Jika anak menangis dan masih mengeluarkan air mata berarti derajat dehidrasi pada anak masih ringan. Bila mata sangat kering anak sudah berada pada kondisi dehidrasi berat. 

Selain pada mata perhatikan pula selaput lendir lainnya yaa bund, seperti pada bagian mulut. Saat dehidrasi ringan mulut masih terlihat lembab tapi saat dehidrasi sedang mulut terlihat kering, terlihat pada bibir yang pecah pecah.

Pada saat kondisi dehidrasi berat selaput lendir akan terlihat sangat kering dan bunda harus segera memberi penanganan yang tepat pada si kecil.

4. Ubun ubun besar terlihat cekung

derajat dehidrasi pada anak
Derajat dehidrasi pada anak

Bunda pasti tau kalau anak yang berusia kurang dari 2 tahun ubun ubunnya belum mengeras. Sebenarnya ini kuasa Tuhan yaa, bayi yang lahir dengan jalan lahir yang sudah ditakdirkan kepalanya akan mengecil saat lewat jalur lahir dan kembali ke bentuk semula saat sudah di luar/ dilahirkan.

Saat tempurung kepala kembali ke bentuk semula masih ada sisa ubun ubun yang belum mengeras, nahh pada bagian ini bisa dilihat untuk memastikan apakah dia dehidrasi atau tidak. 

Bentuk ubun ubun akan semakin cekung ketika anak mengalami dehidrasi, pada dehidrasi ringan bentuk ubun ubun terlihat normal, dan semakin cekung saat sedang dehidrasi sedang.

Cekungan pada ubun ubun bayi akan semakin terlihat saat anak dehidrasi berat, waspada yaa bunda.

5. Kulit bayi menjadi tidak elastis

Dehidrasi pada bayi juga akan membuat kulit bayi menjadi tidak elastis. Kondisi ini tidak berbeda dengan orang dewasa yang mengalami dehidrasi. Kekurangan cairan akan menyebabkan kulit mengkerut dan tidak elastis. Makanya ada cara menghaluskan kulit tubuh secara alami dengan banyak minum air putih.

Kulit mengkerut disebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi sedangkan cairan beredar ke seluruh tubuh. Cara mengetahui dengan mudah yaitu ketika menyentuh kulit bayi dan menekannya kulit tersebut tidak kembali ke bentuk semula dengan waktu yang cepat.

Biasanya kulit sensitif saat disentuh yaa ini bisa menjadi tanda yang mudah untuk mengenali gejala dehidrasi. Jika kondisi sudah seperti ini segera beri anak cairan atau minum yang banyak dan bila perlu bawa dia ke dokter.

6. Mulut dan bibir terlihat kering

Mulut dan bibir adalah bagian selaput lendir pada tubuh bayi, seperti pada keterangan sebelumnya, saat terjadi dehidrasi mulut dan bibir akan terlihat kering. Seperti pada kulit juga yang mulai tidak elastis karena kekurangan cairan, mulut dan bibir juga mengalami hal yang serupa.

Ketika tubuh memiliki cairan dengan jumlah yang normal dia akan mampu untuk menghasilkan air liur. Namun saat cairan dalam tubuh sudah menipis tubuh tidak mampu lagi membuat air liur. Kondisi ini akan menyebabkan mulut dan bibir bayi menjadi kering.

Selain kering, mulut bayi dan bibirnya bisa sampai mengeluarkan darah karena pecah pecah kekurangan cairan. Nahh pada saat ini pasti bayi sangat rewel, solusinya adalah bawa dia ke rumah sakit untuk mendapat penangan.

Ada cara yang bisa menangani dehidrasi pada bayi, yaitu beri dia Makanan pendamping ASI yang cukup dan memiliki kandungan air yang tinggi. Jika anak sudah besar bisa diberi oralit.

7. Nafas lebih cepat dari biasanya

Pola pernafasan serta denyut nadi bisa menjadi indikator untuk memantau gejala gejala dehidrasi. Saat kondisi normal denyut nadi sekitar 120/menit. Masih normal yaa seperti dengan kondisi dehidrasi ringan sementar bayi bisa berdenyut dengan jumlah yang sama.

Saat bayi mulai mengalami fase dehidrasi ringan denyut nadinya akan bertambah sampai 140/menit. Denyut nadi cepat dan lemah tidak beraturan. Pada kondisi dehidrasi berat bayi akan mengalami susah bernafas dan pola nafasnya abnormal. 

Nadi bayi mulai tidak dapat ditemukan dan juga tidak bisa diraba, jika pun bisa ketemu nadinya denyutnya tidak akan lebih dari 120/menit. Mengerikan yaa bund, siklusnya seperti pelana kuda.

 

Nahh sekilas tentang dehidrasi pada anak yaa bund, dehidrasi biasanya disebabkan diare yang tidak kunjung sembuh, dan bunda harus tau nihh diare adalah penyaik yang mematikan untuk bayi.

Tanda tanda dehidrasi pada bayi harus dikenali dengan betul saat anak mengalami diare, jangan sampai dehidrasi pada anak ini bisa merenggut kebahagiaan bunda di rumah.

Slam sehat dari sebelumtidur.com

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?