Sunnah Rosul Bagi Suami Istri
Suami Istri Memiliki Tugas Yang Berimbang Dalam Islam

6 Macam Sunnah Rosul Bagi Suami Istri Menurut Islam, Sudah Tahu?

Posted on

Setidur Mania, kita akan bahas apa saja sih sunnah rosul bagi suami istri menurut islam. Penting kita ketahui agar kita bisa mendapatkan banyak pahala dari kehidupan berumah tangga. Tentunya, ketika kita mengamalkan berbagai sunnah rasul yang paling utama kita akan mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan.

Mungkin pada awalnya kita bahas dulu sunnah sunnah yang sebaiknya diamalkan oleh suami, antara lain:

1.  Sunnah yang utama bagi seorang suami kepada istrinya ialah bergaul bersama istri dengan cara yang baik.

Cara yang ma’ruf. Jangan mentang mentang merasa diri sebagai suami lalu berbuat semena mena terhadap istri. Kita harus mencermati bahwa Allah Ta’ala berfirman,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan bergaullah dengan mereka dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19).

وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).

Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى

Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang  paling berbuat baik pada keluargaku” (HR. Tirmidzi no. 3895, Ibnu Majah no. 1977, Ad Darimi 2: 212, Ibnu Hibban 9: 484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Sunnah Rosul Bagi Suami Istri Hadist istri taat pada suami
Suami Istri Memiliki Tugas Yang Berimbang Dalam Islam

Bahkan ketika ada sesuatu yang kita tidak sukai dari istri, kita diminta bersabar. Kita dianjurkan agar mencari sisi baiknya. Karena dalam seburuk apapun salah satu sikap yang dimiliki istri, pada sisi lain bisa jadi dia memiliki kelebihan dan kebaikan yang banyak. Jangan mudah terprovokasi syaithan yang ingin rumah tangga kaum muslimin rusak dan hancur.

2. Memberikan nafkah kepada anak dan istrinya sekuat yang dia bisa lakukan.

Nafkah tentunya berupa makanan yang dimakan sehari hari, pakaian, tempat tinggal juga lainnya. Seorang suami yang memahami agama, maka dia pasti orang yang akan sangat memperhatikan pemenuhan sandang, pangan, papan kepada keluarganya.

Jangan beralasan ingin zuhud atau memperbanyak ibadah kepada Allah malah pada akhirnya melalaikan sunnah yang mulia ini. Anda bisa mencermati bahwa Allah subhanahu wata’ala sudah berfirman mengenai perintah suami memberikan nafkah kepada istri semaksimal yang dia mampu:

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS. Ath Tholaq: 7).

Pada ayat lainya, Allah juga telah menjelaskan kewajiban seorang ayah agar memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara yang ma’ruf. Tentunya bukan asal ya memberikan nafkah lalu dengan cara cara terlarang memenuhinya. Allah telah berfirman:

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf” (QS. Al Baqarah: 233).

Lalu juga ada peringatan yang keras berdasarkan hadisr Rasulullah. Hadist tersebut ialah Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika haji wada:

فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ. فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti. Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan pakaian dengan cara yang ma’ruf” (HR. Muslim no. 1218).

Juga dalam hadist Dari Mu’awiyah Al Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ

Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah” (HR. Abu Daud no. 2142. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

3. Sunnah seorang suami memimpin keluarganya di jalan yang sesuai dengan jalan Allah Subhanahu wata’ala. 

Dalam salah satu hadist, Rasulullah memberikan penegasan kepada suami sebagai seorang pemimpin. Bahwa kepemimpinananya tersebut akan dimintai pertanggung jawaban disisi Allah Subhanahu Wataala. Berikut hadistnya:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

Dari Ibnu Umar – semoga Allah meridhainya – berkata, “Aku mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, ‘Setiap kalian pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin, dan imam (umaro’) adalah pemimpin dan akan dimintai tanggung jawab tentang rakyatnya, dan seorang laki laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin, dan seoarang perempuan di rumah suaminya adalah pemimpin dan ia akan dimintai tanggung jawab tentang apa yang ia pimpin…’” [Riwayat Bukhari No. 2751. Muslim No. 4828]

Lalu kita lanjutkan, Uraian beberapa Sunnah Rasul Seorang Istri Kepada Suaminya

1. Sunnah yang paling pertama, ialah seorang istri hendaknya taat pada suaminya

Perilaku taat seorang istri kepada suaminya sepanjang bukan dalam hal yang berbentuk kemaksiatan ( Qs. An-Nisa’: 39), akan menghantarkan seorang istri mendapatkan syurga Allah Subhanahu wata’ala.

Dasarnya ialah adanya hadist Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Subhanallah, pahala yang luar biasa agung kan? Tentu kalau ingin mendapatkan keutamaan itu, ketaatan kepada suami juga dalam suatu rangkaian bahwa dirinya melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, juga menjaga kesucian diri serta kemaluannya.

2. Bersyukur terhadap kebaikan kebaikan dari suami.

Hadits tentang istri taat kepada suami istri harus taat kepada suaminya
Taat Pada Suami Peroleh Syurga

Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.

Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radliyallahu ‘anhum : “ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita”. Shahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam?”

Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab : “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

Maka wahai istri, sunnah istri kepada suami yang perlu diperhatikan ialah bersyukur. Bisa dalam bentuk berterima kasih, didik jiwa qonaah dengan ya mungkin penghasilan suami yang bisa jadi naik turun, menjaga emosi agar tidak berucap sebagaimana yang sudah disebutkan dalam dalil di atas.

3. Berkhidmat semaksimal mungkin kepada suaminya

Allah berfirman, “Dan laki-laki itu adalah pemimpin bagi wanita.” (QS. An Nisa [4]: 34)

Ibnul Qayyim berdalil dengan ayat diatas, “Jika suami menjadi pelayan bagi istrinya, dalam memasak, mencuci, mengurus rumah dan lain-lain, maka itu termasuk perbuatan munkar. Karena berarti dengan demikian sang suami tidak lagi menjadi pemimpin. Justru karena tugas-tugas istri dalam melayani suami lah, Allah pun mewajibkan para suami untuk menafkahi istri dengan memberinya makan, pakaian dan tempat tinggal”. (Lihat Zaad Al-Ma’aad 5/188-199 via Tanbihat, hal. 95, DR Shaleh Al Fauzan)

Walau tentunya ketika suami mau membantu istri dalam aneka kesibukan rumah tangga, itu juga merupakan sikap yang mulia. Istri istri yang iklash bisa jadi memasak, mengasuh anak, menyiapkan baju suami serta bermacam tugas rumah tangga lainnya, maka Allah lah yang akan membalas dengan sebesar besarnya pahala.

Itulah tadi paparan 6 Macam Sunnah Rosul Bagi Suami Istri Menurut Islam. Detailnya akan banyak kalau di bahas lagi. Pasalnya islam benar benar sudah menata sebaik mungkin sesuai dengan perannya masing masing. Alhamdulillah sudah diberikan panduan luar biasa untuk berumah tangga seluarbiasa ini dalam islam. Sharekan kepada para suami dan istri ya.

 

1 comment

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?