Hari Yang Diharamkan Puasa
Hari Yang Diharamkan Puasa

6 Hari Yang Diharamkan Puasa Beserta Penjelasan dan Dalil

Posted on

Sebelumtidur.com – Puasa sunah adalah ibadah yang mulia tapi akan menjadi sebuah kesalahan jika dilakukan di hari yang salah. Umat muslim harus memahami hari hari yang diharamkan puasa sunah. Selanjutnya akan muncul pertanyaan, kenapa diharamkan puasa di hari itu??

Selain bulan Ramadhan umat Islam biasanya melaksanakan puasa sunah, seperti puasa senin kamis, puasa daud, dan lain sebagainya.

Hari yang diharamkan berpuasa menurut Islam bukan berarti hari itu adalah hari yang buruk karena pada hakikatnya tidak ada hari buruk, hanya saja sesuai ketentuan hari ini tidak diijinkan untuk berpuasa.

Artikel berikut ini akan membahas hari hari yang diharamkan berpuasa sunnah. Ada 6 hari yang akan dibahas, berikut juga dengan alasan kenapa keenam hari tersebut kita dilarang berpuasa.

Hari Yang Diharamkan Puasa

1. Hari Raya Idul Fitri

Hari raya Idul Fitri adalah salah satu hari raya umat muslim jadi diharamkan untuk berpuasa. Pada hari raya ini semua umat muslim merayakan kemenangan atas menahan nafsu selama bulan Ramadhan.

Jumlah hari yang dilarang hanya 1 hari saja yaitu pada tanggal 1 Syawal, selebihnya umat muslim diperbolehkan untuk berpuasa. Ada puasa sunah yang pahalanya seperti puasa bulan Ramadhan, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal. Puasa sunah bisa meningkatkan keimanan seseorang.

Hari raya dilarang berpuasa sesuai dengan hadits Rosulullah SAW,

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : إِنَّ هَذَيْنِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِهِمَا : يَوْمَ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالآخَرُ يَوْمَ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسَكِكُمْ (رواه البخاري مسلم)

“Sesungguhnya Rasulallah saw melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu” (HR Bukhari Muslim)

Hari Yang Diharamkan Puasa
Hari Yang Diharamkan Puasa

2. Hari Raya Idul Adha

Sama hal nya dengan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha juga dilarang untuk melaksanakan puasa. Pada hari ini umat muslim melaksanakan perintah untuk berkurban.

Hewan kurban yang disembelih adalah wujud rasa syukur terhadap harta yang dimiliki, dengan berkurban maka seseorang akan belajar ikhlas untuk kehilangan hartanya. Hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah.

Hari raya Idul Adha mengingatkan kita pada peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS oleh Nabi Ibrahim AS yang merupakan ujian bagi Nabi Ibrahim AS dari Allah SWT. Tapi dengan ijin Allah SWT Nabi Ismail diganti dengan kambing gibas yang besar.

Hari yang diharamkan berpuasa menurut Islam salah satunya hari raya Idul Adha sesuai dengan hadits Rosulullah SAW,

Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan minum dan berzikir kepada Allah.” (HR Ahmad)

3. Hari Tasyrik

Hari yang diharamkan puasa selanjutnya yaitu hari tasyrik. Hari tasyrik adalah 3 hari setelah hari raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12,13 Dzulhijah. Sesuai dengan hadits Rosulullah SAW,

عَنْ نُبَيْشَةُ الْهُذَلِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ ، وَذِكْرٍ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (متفق عليه)

Dari Nubaisyah Al-Hudzali ra, Rasulallah saw bersabda “hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan berzikir kepada Allah.” (Mutafaqun ’alih)

Bila kita ingat ketika hari raya Idul Adha tidak semua hewan kurban disembelih pada tanggal 10 Dzulhijah, ada pula yang disembelih setelah hari itu yaitu tgl 11, 12, 13 Dzulhijah, hal ini sesuai dengan yang diperintahkan Rosulullah SAW.

Bayangkan saja jika semua hewan disembelih pada 1 hari saja, bisa jadi sang jagal kelelahan dan banyak daging yang tidak termakan. Tapi jika hewan kurban disembelih diluar waktu ini maka tidak dapat disebut sebagai hewan kurban.

4. Puasa Setiap Hari

Hari Yang Diharamkan Puasa
Hari Yang Diharamkan Puasa

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” إِيَّاكُمْ وَالْوِصَالَ ، إِيَّاكُمْ وَالْوِصَالَ ” ، قَالُوا : إِنَّكَ تُوَاصِلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِنِّي لَسْتُ كَهَيْئَتِكُمْ ، أَبِيتُ يُطْعِمُنِي رَبِّي وَيَسْقِينِي (الشيخان)

“Janganlah kau berwishal (menyambung puasamu), jangalah kamu berwishal. Kemudian salah seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bukankah Engkau sendiri melakukan puasa wishal? Beliau bersabda: Aku tidak seperti kalian. Sesungguhnya di malam hari aku diberi makan dan minum oleh Allah (HR Bukhari Muslim).

Puasa setiap hari disebut juga dengan al-wishal. Puasa ini selain dilarang juga bisa membahayakan kesehatan, puasa ini dilakukan siang malam tiada henti.

Al wishal hari yang diharamkan berpuasa sunnah memiliki artian bahwa ketika saat tiba waktu berbuka, seseorang yang puasa lalu menyambung atau melangsungkan puasanya dua hari secara berturut turut tanpa sahur.

5. Puasa Wanita Yang Sedang Haid/ Nifas

Hari yang diharamkan puasa. Hari saat wanita mengalami haid dan nifas juga termasuk dalam hari yang diharamkan puasa. Haramnya puasa saat haid/ nifas sudah menjadi ijma para ulama sejak 14 abad yang lalu, hasil dari ijma ini tidak hanya mengharamkan hari tersebut untuk berpuasa, tapi akan menimbulkan dosa jika dilakukan dengan sengaja.

Secara kesehatan, wanita yang sedang haid atau nifas mengeluarkan banyak darah sehingga membutuhkan asupan yang cukup agar keseimbangan tubuhnya dapat terjaga. Jika energi banyak keluar dan tidak ada asupan akan membuat wanita menjadi sakit.

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.” (Qs al-Baqarah, ayat: 185)

6. Puasa Istri Yang Dilarang Suami

Istri adalah ujian bagi suami, begitu pula suami adalah ujian bagi istri, keduanya harus saling melengkapi dan saling melindungi. Semua hal yang dilakukan istri harus diketahui suami, karena suami akan bertanggungjawab atas tindakan istri.

Jika suami menghendaki istrinya tidak boleh berpuasa maka hari yang diharamkan berpuasa sunnah adalah hari itu. Seorang suami melarang istrinya berpuasa pasti memiliki alasan, kecuali pada bulan Ramadhan.

Jika suami melarang istrinya berpuasa saat bulan Ramadhan, sang istri wajib menentang karena puasa di bulan Ramadhan adalah puasa wajib.

“Seorang wanita tidak halal untuk puasa sedangkan suaminya ada bersamanya (tidak safar) kecuali dengan seizinnya”. (HR Bukhari : 5195, dan Muslim : 1026 , dan dalam riwayat Abu Daud (2458) ada tambahan lafadz : kecuali puasa Ramadhan).

Bagaimana sahabat sebelumtidur.com tentang hari yang diharamkan berpuasa menurut Islam? semoga menambah wawasan kita yaa. aamiin.

Share yukk … 🙂 🙂

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?