anak melawan orang tua dalam islam
Anak melawan orang tua dalam Islam

7 Penyebab Anak Melawan Orang Tua, Durhaka-kah ???

Posted on

Sebelumtidur.com – Saat anak mulai membangkang dan melawan orang tua sebenarnya apa penyebab anak melawan orang tua? Anak melawan orang tua dalam Islam masuk dalam dosa besar, yaa karena orang tua adalah orang yang harus dihormati dan disayangi.

Dosa melawan orang tua bisa mendapat azab masuk neraka yang apinya sangat panas. Penyebab anak melawan orang tua harus ditelusuri supaya tau penyebabnya yang paling akurat.

Contoh nihh anak yang semula baik baik saja tiba tiba membantah perintah orang tua, padahal selama ini dia menjadi anak penurut dan suka membantu orang tua. Aneh rasanya jika anak tiba tiba berubah, bisa jadi semua ini bukan salah anak lohh, lalu apa?

Penyebab Anak Melawan Orang Tua

Anak melawan orang tua dalam Islam memang dilarang tapi ingat pada kisah nabi Ibrahim a.s. yang melawan orang tuanya karena iman, apakah itu salah nabi Ibrahim a.s. ? Bukan. Itu memang salah orang tua yang membuat berhala untuk dipuja puja.

Berhala dibuat sendiri dipuja sendiri, lucu yaa. Jadi ketika anak melawan orang tua belum tentu anak yang salah yaa, yukk simak penyebab anak melawan orang tua,

1. Anak terlalu dimanjakan

penyebab anak melawan orang tua
Penyebab anak melawan orang tua

Memanjakan anak memang menjadi tradisi orang tua, memberikan setiap keinginan anak dan terkadang tidak memfikirkan dampak yang akan dialami. Anak tentunya akan senang sekali kalau dia dimanja, apalagi setiap hari dia mendapatkan apapun yang dia mau.

Namun saat anak meminta sesuatu tapi tidak dapat dipenuhi orang tua maka dia akan melawan, dia akan memberontak dan marah dengan sikap orang tuanya. Dia melupakan semua keinginan yang telah dituruti dan menuntut pada keinginan yang lain.

Sikap melawan ini sebenarnya secara tidak langsung salah dari orang tua yang terlalu memanjakan anak. Memanjakan anak boleh saja tapi tetap dalam batas yang wajar, tidak boleh terlalu berlebihan.

Kadang ibu memanjakan, ayah tidak, kadan gjuga sebaliknya. Nahh ini, memilih pasangan hidup yang tepat akan berdampak pada masa depan anak.

2. Pengaruh lingkungan

Ketika anak mulai masuk dunia sekolah dia akan menerima banyak pengaruh. Pengaruh tersebut ada yang baik ada pula yang buruk. Bahkan anak cenderung mempercayai teman temannya dari pada orang tua sendiri. Yaa lingkungan yang akan membentuk anak.

Tidak hanya tempat sekolah tapi juga tempat tempat lain yang sering didatangi anak. Anak cenderung meniru perlakuan orang lain yang dia lihat. Sebagai contoh dia melihat temannya membantah perintah orang tua, dia akan meniru perilaku tersebut.

Awasi pergaulan anak dan pantau dengan siapa saja dia berteman, bangun kepercaan diri anak pada orang tua sehingga apapun yang terjadi dia akan bercerita pada orang tua.

Woow Cek >>  Ide Bisnis Untuk Mahasiswa Tanpa Takut Modal Besar

3. Meniru perbuatan orang tua

Anak melawan orang tua dalam Islam bisa saja karena orang tua juga bersikap kasar dan suka bertengkar di depan orang tua. Bukan hal yang baik yaa bertengkar dan mempertontonkan pertengkaran tersebut pada anak.

Anak memiliki memori yang kuat jadi ketika orang tua bertengkar dia akan berubah menjadi orang yang mudah marah pula. Sang anak meniru perkataan yang keluar saat orang tua bertengkar, nahh ini salah siapa?

Orang tua harus mendidik anak dengan sepenuh hati. Ketika bertengkar alangkah baiknya pertengkaran itu disembunyikan dari anak, jangan sampai anak mendengar apa lagi melihat.

4. Sikap otoriter orang tua

dosa melawan orang tua
Dosa melawan orang tua

Sikap terlalu sayang kepada anak akan membuat anak menjadi melawan. Sikap terlalu sayang berlanjut menjadi posesif dan otoriter. Anak dilarang untuk berbuat sesuatu, ini itu dilarang sampai anak melawan karena rasa tidak nyaman yang dia rasakan.

Sikap  orang tua yang terlalu menekan dan memaksakan kehendak, mengatur anak menjadi seperti yang dia inginkan tanpa mempedulikan kemampuan anak. Kadang orang tua merasa ini adalah cara terbaik agar anaknya menjadi orang yang sukses.

Padahal itu malah membuat anak tertekan dan tidak bebas. Ingat !! orang tua bertugas mengarahkan anak tapi tidak menekannya berlebihan, anak juga memiliki pemikiran sendiri yang juga harus dihargai.

5. Orang tua kurang pengertian

Hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak tentunya diharapkan oleh semua orang. Semua menjadi satu saling memahami dan menghormati. Tapi saat orang tua tidak mampu memahami kebutuhan anak atau sering disebut orang tua tidak perhatian bisa menjadi malapetaka.

Kesalahan yang sering dilakukan orang tua yaitu sering berfikir buruk terhadap kondisi anak. Misalkan uang jajan yang cepat habis. Orang tua akan curiga bahkan marah tanpa menanyakan terlebih dahulu alasan uangnya habis dengan cepat.

Komunikasi adalah kunci utamanya, selalu jalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Jangan sampai masalah kecil menjadi besar karena tidak dikomunikasikan, semua butuh tahap tapi gak papa yaa yang namanya manusia pasti ada salahnya.

Woow Cek >>  5 Cara Memantapkan Hati Untuk Memilih Pasangan Hidup Dunia Akhirat

6. Hubungan anak dan orang tua tidak harmonis

Tau dosa melawan orang tua? Yaiut masuk dalam neraka jahanam yang mengerikan. Jangan sampai yaa anak kita masuk dalam ciri ciri penghuni neraka karena perbuatan orang tua yang kurang tepat.

Hubungan yang tidak harmonis biasanya ada pada orang tua yang bercerai lalu anak ikut salah satu dari mereka. Saat orang tua yang bercerai itu bertemu maka pasti ada pertengkaran sehingga anak menjadi korbannya.

Anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya dia akan mencari perhatian di lingkungan luar. Dia akan berbuat sesuatu yang dapat menarik perhatian orang padanya, biasanya dengan menjadi anak yang bandel. Menjaga hubungan baik orang tua dan anak memang harus diperhatikan yaa.

7. Sikap pembawaan anak sendiri

Terkadang orang tua sudah memberikan pendidikan yang tepat, semua pas dengan kadarnya tapi anak juga memiliki pembawaan atau naluri dalam dirinya untuk membangkang atau melawan perintah orang tua. Sikap ini muncul pada dirinya sendiri.

Psikologi perkembangan seorang anak akan dibesarkan oleh orang tua (lingkungan dalam) dan masyarakat (lingkungan luar). Keduanya akan berpengaruh pada tingkah laku anak, tapi anak sendiri pun memiliki pilihan. DIa insan yang bisa berfikir, dia memilih sesuatu yang dia inginkan.

Ada motivasi tersendiri dalam dirinya yang menjadi alasan kenapa dia melawan orang tuanya. Anak seperti kertas putih yang siapa saja dapat menulitkan catatan padanya.

 

Begitulah penyebab anak melawan orang tua, gimana nihh menurut sobat sebelumtidur.com??

Jangan sampai membangkang pada orang tua yaa,

ingat surga ada di bawah telapak kaki ibu dan 

dosa melawan orang tua berat siksanya.

Bagi Dong, Bagaimana Pendapat Positifmu tentang Topik Di atas?